Gelar Hunting Foto, KP96M Perpaduan Seni dan Pelestarian Budaya

Gelar Hunting Foto, KP96M Perpaduan Seni dan Pelestarian Budaya

Redaksi
Rabu, 26 Februari 2025

LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR – Komunitas Papoto 96’ Makassar (KP96M) kembali menghadirkan inovasi dalam dunia fotografi dengan menggelar hunting foto bertema budaya Nusantara. Acara ini berlangsung di pelataran Masjid Al-Markaz Al-Islami, Makassar, pada Selasa (25/2/2025) sore, menghadirkan perpaduan seni visual dan pelestarian kearifan lokal.

Dalam kegiatan ini, para model tampil memukau dengan mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Dengan balutan pakaian khas, mereka tidak hanya memperindah hasil fotografi, tetapi juga menjadi representasi kekayaan budaya bangsa.

Ketua KP96M, Kusno, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki misi lebih dari sekadar eksplorasi seni fotografi.

“Budaya Nusantara merupakan aset berharga yang harus terus dilestarikan. Melalui medium fotografi, kita tidak hanya mengabadikan keindahan, tetapi juga mengenalkan dan menguatkan identitas budaya kepada khalayak luas,” ujarnya.

Selain menjadi ajang kreativitas bagi para fotografer, hunting foto ini juga melibatkan model dari komunitas makeup artist (MUA) di Makassar. Kolaborasi ini menciptakan sinergi antara berbagai pelaku industri kreatif, memperkuat jaringan, serta membuka peluang baru dalam bidang seni dan budaya.

Lebih lanjut, Owner Inayah Studio ini menerangkan, masjid Al-Markaz dipilih sebagai lokasi pemotretan bukan tanpa alasan. Dengan arsitekturnya yang megah dan nilai sejarah yang kuat, masjid ini menjadi latar sempurna yang menambah dimensi estetika dalam setiap jepretan kamera. Para peserta tampak antusias mengabadikan momen, mengeksplorasi komposisi, pencahayaan, serta keindahan busana adat dalam bingkai fotografi.

Ditempat yang sama, Wartawan Pedoman Rakyat, Ramzi mengapresiasi semangat dan partisipasi para anggota dalam kegiatan ini. Ia menilai bahwa acara ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga mendorong perkembangan komunitas yang kini memasuki usia enam tahun.

“Ini bukan sekadar sesi pemotretan, tetapi juga ruang pembelajaran dan inovasi tanpa batas. Selaku Penasehat KP96'M, Ramzi juga berharap kegiatan seperti ini terus berkembang, menjadi wadah bagi insan kreatif untuk berkolaborasi dan membawa industri seni serta budaya lokal ke level yang lebih tinggi.

Melalui kegiatan ini, KP96M berkomitmen untuk menjadikan fotografi sebagai medium yang lebih dari sekadar estetika visual. Fotografi diharapkan dapat menjadi alat edukasi dan apresiasi terhadap budaya, serta mendorong generasi muda untuk terus menjaga dan mempromosikan warisan Nusantara. (*Rz)